Kabupaten Aceh Timur

Kabupaten Aceh Timur adalah sebuah kabupaten yang berada di sisi timur Aceh, Indonesia. Kabupaten ini juga termasuk kabupaten kaya minyak selain Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Kawasan ini juga termasuk basis Gerakan Aceh Merdeka sebelum diberlakukannya Darurat Militer sejak Mei 2003. Sebelum penerapan Darurat Militer ini, kawasan Aceh Timur termasuk kawasan hitam, terutama di kawasan Peureulak dan sekitarnya.

Pemindahan Ibukota
Sebelumnya ibukota Kabupaten Aceh Timur adalah Kota Langsa tetapi dengan disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibukota Kabupaten Aceh Timur dipindahkan ke Idi yang berpenduduk sekitar 34.282 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010).

Profil Daerah Aceh Timur
Kabupaten Aceh Timur Memiliki Luas wilayah sebesar 6.040,60 Km², secara administratif Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 Kecamatan, 54 Mukim, 513 Desa / Gampong, 1 Kelurahan dan 1596 Dusun. Nama nama Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Timur adalah Kecamatan Simpang Ulim, kecamatan Julok, Kecamatan Nurussalam, Kecamatan Darul Aman, Kecamatan Idi Rayeuk, Kecamatan Peureulak,
Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Serba Jadi, Kecamatan Rantau Peureulak, Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Madat, Kecamatan Indra Makmur, Kecamatan Idi Tunong, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Peudawa, Kecamatan Peurelak Timur, Kecamatan Peureulak Barat, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Darul Ihsan, Kecamatan Peunaron, Kecamatan Idi Timur, dan Kecamatan Darul Falah.
Secara umum Kabupaten Aceh Timur merupakan dataran rendah, perbukitan, sebagian berawa-rawa dan hutan mangrove, dengan ketinggian berada 0–308 m di atas permukaan laut. Keadaan topografi daerah Kabupaten Aceh Timur dikelompokkan atas 4 kelas lereng yaitu : 0-2%, 2-15%, 5-40% dan > 40%. Dilihat dari penyebaran lereng tersebut yaitu memiliki kemiringan lereng >40% hanya sebesar 6,7% yaitu meliputi Kecamatan Birem Bayeun dan Serbajadi. Sedangkan wilayah yang memiliki kemiringan lereng 0-2%,2-15% dan 5-40% meliputi seluruh Kecamatan.
Komoditi unggulan Kabupaten Aceh Timur yaitu sektor pertanian dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa Sawit, Kakao, Karet dan Kelapa Sub sektor pertanian komoditi yang diunggulkan berupa Jagung dan Ubi kayu, Pariwisatanya yaitu wisata alam, wisata adat dan budaya.
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di Kabupaten ini Tersedia 1 Pelabuhan Industri, yaitu Pelabuhan Pelabuhan Idi, Di Provinsi ini juga terdapat tiga jalan, yaitu jalan Negara, jalan Kabupaten dan jalan Provinsi. Panjang Jalan Provinsi adalah 89 km, panjang jalan Kabupaten adalah 1.100 km dan panjang jalan Negara adalah 102 km. Untuk industri tersedia 6 kawasan industri, yaitu Kawasan Industri UMKM Pisang Sale, Kawasan Industri Kelapa Terpadu, Kawasan Industri Pengolahan Rotan, Kawasan Industri Agro dan Perikanan, Kawasan Industri Kelapa Terpadu Timur (KITAT) dan Kawasan Industri Migas Pertambangan dan Energi yang didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi.

Batas wilayah
Utara     Kabupaten Aceh Utara, Selat Malaka
Selatan     Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Gayo Lues
Barat     Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah
Timur     Selat Malaka, Kota Langsa

Daftar Bupati
No.     Nama Bupati     Masa Jabatan
1     T.M. Daoedsjah     1945-1946
2     T. Radja Pidie     1946
3     T. Ali     1946
4     T. A. Hasan     1946-1948
5     Tgk. Maimoen Habsjah     1948-1952
6     Ibnu Saadan     1952
7     Zaini Bakri     1952-1953
8     T. Madja Purba     1953-1954
9     M. Kasim     1954-1955
10     Moenar Sastro Amidjojo     1955-1956
11     Kamaroesid     1956-1958
12     Tgk. Mohd. Daoed     1958-1959
13     T. Djohansjah     1959-1967
14     Muhammad Hasbi Usman     1967
15     Muhammad Nurdin     1967-1973
16     Drs. Ayub Yusuf     1973-1977
17     Drs. Zainuddin Mard     1977-1983
18     Drs. T. M. Bachrum     1983-1984
19     Drs. Zainuddin Mard     1984-1989
20     M. Noeh A.R.     1989-1994
21     Alauddin A.E.     1994-1999
22     Drs. Azman Usmanuddin, M.M.     1999-2006
23     Ir. Azwar A.B., M.Si.     2006-2007
24     Tgk. Muslim Hasballah     2007-2012
25     Tgk. Hasballah M Thaib     2012-sekarang

Peta lokasi Kabupaten Aceh Timur
----------------
Pemekaran dan Sejarah Aceh Timur
Pemekaran
Sejak tahun 2000, Kabupaten Aceh Timur mengalami pembagian yang ditujukan agar pembangunan kawasan itu merata. Daerah hasil pemekaran itu antara lain:
Kota Langsa yang pada awalnya pusat ibukota Kabupaten Aceh Timur kemudian berubah status menjadi Kota Administratif Langsa dan akhirnya menjadi Kota Langsa.
Kabupaten Aceh Tamiang yang mencakup 8 kecamatan.

Sejarah Aceh Timur
Daratan Aceh Timur telah didiami manusia sejak Zaman Batu Pertengahan (Zaman Mesolitikum). Hal ini didasarkan kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh DR. H. Kupper yang menyebutkan bahwa telah dijumpai perkakas yang terbuat dari batu bergosok sebelah yang digunakan oleh manusia tersebut pada penggalian dikawasan antara Kuta Binjai dan Alue Ie Mirah ± 15 Km dari Kota Idi.
Zaman Batu Muda (Neolitikum) di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu muncul Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang menyebar ke berbagai penjuru termasuk Aceh Timur dan Aceh Utara. Kebudayaan mereka lebih maju dibandingkan dengan bangsa sebelumnya, mereka telah memasak makanan dan bercocok tanam.
Kemudian sekitar 300 tahun menjelang Masehi muncul Bangsa Deutoro Malay (Melayu Baru) dengan kebudayaan yang lebih maju. Kedatangan mereka di Aceh membuat sebagian Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang tidak mau berassimilasi mengungsi ke pedalaman. Menurut para ahli sejarah sisa-sisa Bangsa Proto Malay ini adalah nenek moyangnya orang Gayo, Batak, Nias dan Toraja.
Manakala perjalanan laut telah maju pesat, berdatangan pula ke Aceh para pedagang Parsia, Gujarat (India), China dan Eropah untuk berdagang dan mencari pohon Pohon Peureulak untuk dijadikan kapal. Setelah agama Islam berkembang di jazirah Arab diutus pula para pendakwah ke timur untuk menyebarkan agama Islam. Mereka ada yang mendarat di Peureulak dan menetap disana.
Pada hari Selasa 1 Muharram 225 H (840 M) diproklamirkan berdiri nya Kerajaan Islam Peureulak dengan dinobatkannya Sayed Maulana Abdul Aziz Syah (840-864M) sebagai raja pertama, dengan ibukota kerajaan bernama Bandar Khalifah. Ibnu Bathuthah dan Marcopolo pernah berkunjung ke Peureulak dan menulis dalam catatannya bahwa negeri itu telah maju pesat di bawah pemerintahan seorang raja yang taat beragama. Masyarakatnya telah menganut agama Islam meskipun masih ada yang menganut paham animisme dan sangat primitif.'''
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Timur